PintasanMenarik - Jika kita tinggal di suatu daerah atau lingkungan pasti nya kita menginginkan untuk bisa hidup bahagia dan nyaman apalagi di tengah keluarga dan para tetangga yang harmonis dengan sepasang suami istri dan juga anak. Tetapi bagaimana jika daerah yang hanya di huni oleh kaum wanita saja?
Nah, di Eropa Barat ada suatu daerah yang bertempat di laut Baltik ini hanya di huni oleh kaum hawa saja. Di daerah ini hanya di huni oleh 400jiwa dan menjadi salah satu negara matrikal di dunia. Dikarenakan semua punduduk di daerah ini mayoritas adalah perempuan dan di pimpin mereka juga lah seorang wanita.
Seperti yang di lansir oleh Brilio.net dari Oddity Central baru baru ini penduduk daerah ini memiliki seorang pemimpin wanita bukanlah keinginan mereka. Mereka melakukan hal ini dengan terpaksa dan bukanlah untuk mencari sensasi di tengah publik dunia. Alasan mereka melakukan hal ini ialah di karenakan kaum pria di daerah tersebut terlalu sering berpergian mencari nafkah selama berbulan bulan.
Dan dari hal itulah mereka kaum hawa mau tidak mau harus menjadi mandiri untuk terus bisa melanjutkan hidup mereka, keluarga dan juga nergara mereka.
Pemimpin mereka yakni Mare Matas yang juga menjabat sebagai presiden Yayasan Ruang Budaya Kihnu. Ia mengatakan sebuah rahasia tentang jumlah penduduk wanita yang sangat banyak di pulau yang ia tinggali saat ini.
"Pria di pulau ini sering berpergian dengan waktu yang lama untuk mencari nafkah, dan hal itu yang membuat sejarah mengapa wanuta di sini semua sangat kua dan mandiri," ujarnya.
Walaupun kaum wanita yang menjadi mayoritas di pulau ini, tetapi mereka selalu menjunjung tinggi dan menjaga budaya serta kelestarian mereka dari turuntemurun. Salah satunya dengan mereka masih mengenakan pakaian tradisional mereka hingga saat ini.
"Budaya kami ini memang unik dan menarik, kami di sini masih menggunakan pakaian tradisional dalam melakukan aktivitas kami sehari hari disini dan kami juga memiliki lagu rakyat kuno yang masih sering kami nyanyikan dan menari bersama," ujarnya.
Namun, di balik kekuatan, kemandirian, dan kelestarian budaya yang ada di Pulau Kihnu, Mare dan penduduk lainnya memiliki satu tantangan, yaitu membuat para generasi mudanya untuk tetap berada di Pulau Kihnu. Pasalnya, mereka yang pergi merantau seringkali tidak pernah kembali lagi ke Pulau Kihnu.
"Saya khawatir setiap hari budaya kita bisa hilang, karena budaya kita sangat berharga, masih terjaga, dan menjadi sebuah keajaiban," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar